Bagi otak tidak ada informasi negatif atau positif. Otak menerima informasi (atau disebut stimulus indera) sebagai hal yang netral. Sebuah informasi akan menjadi negatif atau positif, karena inferensi yang kita bangun menjadi persepsi yang negatif atau positif. Kriterianya dibentuk berdasarkan apa yang kita ‘percayai’ disebut sebagai core belief (negatif atau positif), yang dibangun sejak kita masih anak-anak, dengan berinteraksi dengan orang sekitar kita, dan dunia kita. Itu yang kita yakini atau percya sebagai sesuatu yang benar, absolut dan kaku. Manusia sebagai mahluk sosial berusaha mencari sesuatu yang nyata – yang ditangkap oleh indera – dan diproses secara kognitif untuk diberikan arti sesuai dengan learning experiences kita (memories). Bila tidak sesuai (yang disebut unknown), maka working memory kita yang terletak di hippocampus akan mengirimnya ke amigdala untuk diberikan muatan emosi. Keberfungsian amigdala dikendalikan oleh working memory yang berada diprefrontal lobe yang berfungsi sebagai penilai dan pengambilan l keputusan atau fungsi eksekutif. Fungsi eksekutif ini sangat penting untuk menilai sesuatu yang belum diketahui atau belum dikenal oleh otak atas semua stimulus indera – unknown. Karena interaksi sosial, manusia memberikan arti akan sesuatu yang unknown sebagai sesuatu yang misteri, mengancam, menakutkan, harus dihindari – semua dibangun menjadi suatu yang diyakini dan diwarisi turun temurun. Jadi, terhadap unknown sebenarnya otak itu netral, manusia membangun nilai emosi sesuai dengan keyakinannya.
-Jesse Monintja-